Minggu, 25 Maret 2012
LIBURAN PULAU TIDUNG
Saya . dari tanggal 15 juli-21juli. lama ya? emang lama , ngirikan?
liburan ini overall, suram! presentasi buruk, ga ada tekstur..
tapi satu hal yang bikin liburan ini ga terlalu suram ialah, saya dan teman2 kampus yang liburan ke tidung..
nah aku mau ceritain nih kegiatan aku dan teman-teman disana, liburan setelah kira kira 2 setengah jam terombang ambing di lautan, akhirnya rombongan sampai di Tidung
setibanya disana, langsung ngaso di penginapan (rumah penduduk setempat)
makan.. trus snorkling (jam 12.30 gitu)..selesai snorkling, aku dan rombongan langsung makan dan kembali kepenginapan..keesokan harinya aku bersepeda bersama temen teman ..sampai sore harii..sudah nggak terasa sudah tiga hari saya dipulau tidung dan besoknya saya pulang bersama teman teman…sumpahh pengalaman ini gak bakal gue lupain.kepastian kami sampai rumah tengah malem..
wayang kulit arjuna
GAMBAR
Arjuna dalam dunia pewayangan Jawa
Arjuna juga merupakan seorang tokoh ternama dalam dunia pewayangan dalam budaya Jawa Baru. Di bawah ini disajikan beberapa ciri khas yang mungkin berbeda dengan ciri khas Arjuna dalam kitab Mahābhārata versi India dengan bahasa Sanskerta.
Sifat dan kepribadian
Arjuna seorang kesatria yang gemar berkelana, bertapa dan berguru menuntut ilmu. Selain menjadi murid Resi Drona di Padepokan Sukalima, ia juga menjadi murid Resi Padmanaba dari Pertapaan Untarayana. Arjuna pernah menjadi brahmana di Goa Mintaraga, bergelar Bagawan Ciptaning. Ia dijadikan kesatria unggulan para dewa untuk membinasakan Prabu Niwatakawaca,
raja raksasa dari negara Manimantaka. Atas jasanya itu, Arjuna
dinobatkan sebagai raja di Kahyangan Dewa Indra, bergelar Prabu Karitin.
dan mendapat anugrah pusaka-pusaka sakti dari para dewa, antara lain:
Gendewa (dari Bhatara Indra), Panah Ardadadali (dari Bhatara Kuwera), Panah Cundamanik (dari Bhatara Narada).
Arjuna memiliki sifat cerdik dan pandai, pendiam, teliti,
sopan-santun, berani dan suka melindungi yang lemah. Ia memimpin
Kadipaten Madukara, dalam wilayah negara Amarta. Setelah perang Bharatayuddha, Arjuna menjadi raja di Negara Banakeling, bekas kerajaan Jayadrata. Akhir riwayat Arjuna diceritakan, ia moksa (mati sempurna) bersama keempat saudaranya yang lain di gunung Himalaya.
Ia adalah petarung tanpa tanding di medan laga, meski bertubuh
ramping berparas rupawan sebagaimana seorang dara, berhati lembut meski
berkemauan baja, kesatria dengan segudang istri dan kekasih meski mampu melakukan tapa yang paling berat, seorang kesatria
dengan kesetiaan terhadap keluarga yang mendalam tapi kemudian mampu
memaksa dirinya sendiri untuk membunuh saudara tirinya. Bagi generasi
tua Jawa, dia adalah perwujudan lelaki seutuhnya. Sangat berbeda dengan Yudistira, dia sangat menikmati hidup di dunia. Petualangan cintanya senantiasa memukau orang Jawa, tetapi secara aneh dia sepenuhnya berbeda dengan Don Juan
yang selalu mengejar wanita. Konon Arjuna begitu halus dan tampan
sosoknya sehingga para puteri begitu, juga para dayang, akan segera
menawarkan diri mereka. Merekalah yang mendapat kehormatan, bukan
Arjuna. Ia sangat berbeda dengan Wrekudara. Dia menampilkan keanggunan tubuh dan kelembutan hati yang begitu dihargai oleh orang Jawa berbagai generasi.
Arjuna juga memiliki pusaka-pusaka sakti lainnya, atara lain: Keris Kiai Kalanadah diberikan pada Gatotkaca saat mempersunting Dewi Pergiwa (putra Arjuna), Panah Sangkali (dari Resi Drona), Panah Candranila, Panah Sirsha, Panah Kiai Sarotama, Panah Pasupati (dari Batara Guru), Panah Naracabala, Panah Ardhadhedhali, Keris Kiai Baruna, Keris Pulanggeni (diberikan pada Abimanyu), Terompet Dewanata, Cupu berisi minyak Jayengkaton
(pemberian Bagawan Wilawuk dari pertapaan Pringcendani) dan Kuda
Ciptawilaha dengan Cambuk Kiai Pamuk. Sedangkan ajian yang dimiliki
Arjuna antara lain: Panglimunan, Tunggengmaya, Sepiangin, Mayabumi, Pengasih dan Asmaragama.
Arjuna juga memiliki pakaian yang melambangkan kebesaran, yaitu Kampuh
atau Kain Limarsawo, Ikat Pinggang Limarkatanggi, Gelung Minangkara,
Kalung Candrakanta dan Cincin Mustika Ampal (dahulunya milik Prabu Ekalaya, raja negara Paranggelung).
Istri dan keturunan
Dalam Mahabharata
versi pewayangan Jawa, Arjuna mempunyai banyak sekali istri,itu semua
sebagai simbol penghargaan atas jasanya ataupun atas keuletannya yang
selalu berguru kepada banyak pertapa. Berikut sebagian kecil istri dan
anak-anaknya:
- Dewi Subadra, berputra Raden Abimanyu;
- Dewi Sulastri, berputra Raden Sumitra;
- Dewi Larasati, berputra Raden Bratalaras;
- Dewi Ulupi atau Palupi, berputra Bambang Irawan;
- Dewi Jimambang, berputra Kumaladewa dan Kumalasakti;
- Dewi Ratri, berputra Bambang Wijanarka;
- Dewi Dresanala, berputra Raden Wisanggeni;
- Dewi Wilutama, berputra Bambang Wilugangga;
- Dewi Manuhara, berputra Endang Pregiwa dan Endang Pregiwati;
- Dewi Supraba, berputra Raden Prabakusuma;
- Dewi Antakawulan, berputra Bambang Antakadewa;
- Dewi Juwitaningrat, berputra Bambang Sumbada;
- Dewi Maheswara;
- Dewi Retno Kasimpar;
- Dewi Dyah Sarimaya;
- Dewi Srikandi.
Julukan
Dalam wiracarita Mahabharata versi nusantara, Arjuna banyak memiliki nama dan nama julukan, antara lain: Parta (pahlawan perang), Janaka (memiliki banyak istri), Pemadi (tampan), Dananjaya, Kumbaljali, Ciptaning Mintaraga (pendeta suci), Pandusiwi, Indratanaya (putra Batara Indra), Jahnawi (gesit trengginas), Palguna, Indrasuta, Danasmara (perayu ulung) dan Margana
(suka menolong). "Begawan Mintaraga" adalah nama yang digunakan oleh
Arjuna saat menjalani laku tapa di puncak Indrakila dalam rangka
memperoleh senjata sakti dari dewata, yang akan digunakan dalam perang
yang tak terhindarkan melawan musuh-musuhnya, yaitu keluarga Korawa.
KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA
Kewajiban
merupakan persyaratan untuk mengambil beberapa tindakan, baik hukum atau moral yang . Ada
juga kewajiban dalam konteks normatif lainnya, seperti kewajiban etiket , sosial kewajiban, dan mungkin
dalam hal politik , di mana kewajiban
persyaratan yang harus dipenuhi. Biasanya ini hukum kewajiban, yang dapat
dikenakan hukuman unfulfilment, meskipun orang-orang tertentu berkewajiban
untuk melaksanakan tindakan tertentu untuk alasan lain juga, apakah sebagai tradisi atau sosial alasan. Kewajiban
bervariasi dari orang ke orang. Misalnya, orang yang memegang jabatan politik
umumnya akan memiliki kewajiban jauh lebih banyak daripada warga negara dewasa
rata-rata, yang sendiri akan memiliki kewajiban lebih dari seorang anak .Kewajiban
umumnya diberikan sebagai imbalan untuk peningkatan hak-hak individu atau
kekuasaan.
Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia :
Ø Wajib menaati hukum dan
pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi :
segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya.
Ø Wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan : setiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”.
Ø Wajib menghormati hak
asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan :
Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain
Ø Wajib tunduk kepada pembatasan
yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J ayat 2 menyatakan : “Dalam
menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan
yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan
serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan
yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.”
Langganan:
Postingan (Atom)